Hi, i miss you so much.
Mungkin, kamu emang salah satu godaan terbesar yang harus kulewati selain rasa takutku.
Kamu ..
Katamu aku masih memilikimu, kamu masih milikku. Aku tidak perlu khawatir akan keberadaanmu dan segala sesuatu tentangmu. Namun, jika benar kamu bahkan tak dapat ku genggam. Kamu dan aku begitu dekat ,namun kamu tak dapat kulihat bahkan ku ketahui.
Jika ku ilustrasikan bahkan sepasang kekasih Dan orang-orang yang menjalani LDR yang jarang bertatap muka, masih dapat meluangkan waktu untuk berkomunikasi bahkan menyempatkan untuk bertemu. Dan siapapun yang memiliki jarak, akan mendekatkan diri dengan cara apapun.
Tapi aku dan kamu, begitu sulit untuk dapat bertemu ataupun bertegur sapa.
Ah kamu..
Aku merindukanmu, kawanku, musuhku, kekasihku, keluargaku. Aku bahkan masih mengingat dengan baik bagaimana pertemuan dan perpisahan kita, dan jika pada suatu hari kamu mampir bacalah tulisan ini, dan ingatkan jika ada cerita yang salah didalamnya. Baik mari kita runtut cerita ini dari awal dan secara singkat.
Namaku Alea, aku seorang mahasiswi fakultas keguruan. Dan dia Zi seorang mahasiswa fakultas pertanian. Perkenalan antara kami berdua, terjadi dalam suatu acara kampus yang mengharuskan kami bersatu dalam satu atap selama satu bulan penuh. Tentu saja tidak hanya kami berdua, masih banyak kepala-kepala lain dan dari berbagai fakultas yang berada dalam payung yang sama, jika ku totalkan semuanya ada 29 orang dan yang akan ku ceritakan disini tentunya tidak semuanya hanya tentangku dan pa tani itu. Seingatku, dia adalah orang yang apatis, tidak banyak bicara dan tidak begitu peduli pada orang sekitar, dia juga malas untuk berbaur dan pergi ke tempat-tempat yang ada di desa itu, terlalu banyak diam bahkan, namun entah itu hanya terjadi jika bersamaku ataupun sama jika dengan yang lainnya. Kegiatan ini menempatkan kami di suatu desa yang terpelosok namun cukup berkembang, dan itu menjadi peer untuk kami menemukan dan membuat sesuatu untuk menjadi kenang-kenangan bagi lembaga dan intansi terkait.
Program-program unggulan telah kami rancang sebaik mungkin dengan segala kemungkinan yang terjadi, pembagian tugas dan segala sesuatunya telah rampung dan berjalan sebagaimana mestinya. Sudah hampir dua minggu kebersamaan kami, namun aku dan dia masih tidak bertegur sapa selayaknya teman satu rumah. Aku dengan pekerjaanku dan dia pekerjaannya. Terlebih dengan diamnya dan jarangnya dia berada di posko.
10 Agustus, untuk pertama kalinya kami semua mendapat jatah berlibur. Semua orang bebas menentukan kemana dia akan pergi, tak ada larangan apapun. Wajar saja karena kepenatan yang ada, dan semua membutuhkan liburan, untuk sekedar menyegarkan pikiran dan juga badan.
Tak sengaja, pada saat itu aku dan ke tiga kawanku memutuskan untuk pergi ke salah satu tempat wisata di desa tetangga, sengaja dipilih yang dekat agar mudah kembali jka sewaktu-waktu dibutuhkan. Ketika sampai di tempat tersebut, aku melihatnya ada disana, tengah bersamakawannya. dan ketik adia menengok, aku hanya melambaikan tangan, kemudian kami sedikit berbincang ala kadarnya dan lebih ke basa basi kelewat basi. Itulah kali pertama aku dan dia bertatap muka , dan berkomunikasi secara langsng. Bukanlah hal aneh jika pada suatu tempat diabadikan dalam sebuah foto, begitupun dengan kami. selain untuk hiburan, namun juga untuk kenang-kenangan dan ajang mengakrabkan diri satu sama lain. Dalam berbagai pose yang dipotretnya, kebetulan dia juga seorang Fotograph beberapa teman meminta kami melakukan pose gila, Aku, Zi dan Dewi. Foto yang akan dibuat ini menceritakan sepasang kekasih yang salah satu diantaranya berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. saat itu, aku kebagian peran sebaga seorang selingkuhan, Dewi menjadi kekasih Zi dan Zi jelas menjadi kekasih Dewi. Hal yang pertama dilakukan adalah dia dan aku berpegangan tangan sambil dia mengobrol dengan kekasihnya. Dan tahukah kalian? Pegangan tangan yang ku alami saat itu seperti ada aliran lain, tangan kami tidak bisa menyatu sama sekali, ada getaran hebat disana, seolah tanganku ditusuk ribuan jarum. Setelah di coba beberapa kalipun tetap sajatidak bisa, akhirnya dengan permintaan maaf aku tidak melanjutkan sesi foto dengan seperti itu, akhirnya aku bertukar posisi dengan orang yang berpura-pura menjadi kekasihnya. Disana tempat pertama kami mengobrol dan bertatap muka. Antusias aku dan yang lain dalam berfoto tidak sama, aku tidak menyukainya karena selain tidak memiliki gaya juga merasa bosan dengan keadaan yang begitu begitu saja. Akhirnya tinggalah kami berdua, akupun memberanikan diri membuka pembicaraan sekaligus menyampaikan maaf atas perbuatanku yang tidak bisa berpegangan tangan.
‘hai, kamu murung gitu kenapa ? oh iya aku alea, fakultas keguruan.’ Ujarku seraya mengulurkan tangan, dan kali ini uluran tanganku disambut dengan baik. Ajaibnya tidak ada lagi getaran seperti sebelumnya dan semua berjalan dengan seperti umumnya.
‘oh hai, aku Zi fakultas pertanian. Kita bareng kan ? aku sering liat kamu dan udah tau nama kamu ko, hahaha’ tawanya yang begitu renyah dan khas. Setidaknya aku sudah mendengar itu beberapa hari terakhir.
‘aku kelihatan murung gitu ?? mm ,padahal udah aku sembunyiin haha. Aku baru aja putus sama pacar aku, semalem kita berantem hebat. Dia berselingkuh dan akhirnya kita putus, mm tadi kenapa tangannya? kaya yang jijik pegangan sama aku, tapi iya jugasih canggung secara sebelmnya kita ga pernah bertegur sapa kaya gini. Eeh iya kenapa aku cerita sama kamu ya ?? hahaa’
‘eeh, gpp ko. Cerita aja barangkali kamu butuh temen, atau mau aku panggil anak-anak yang lain aja biar kamu lebih nyaman ceritanya”
‘engga , engga usah aku mau cerita sama kamu aja, sekalian minta beberapa pendapat kamu juga. Aku laper, kita pindah tempat aja yuk biar sekalian makan. Kamu juga belum makan kan dong pasti? ‘
‘iya ayo dan sok cerita aja siapa tau aku bisa bantu hehe.. ga usah sungkan anggap aja pacar sendiri hahaa’
Keakraban yang mulai terjalin.
Waktu terasa semakin berlalu, tinggalkan cerita tentang kita .. ada tiada lagi kini tawamu, tuk hapuskan semua sedih di hati .. ada cerita tentang masa yang indah .. saat kita bersama saat dulu kala.. sayup-sayup terdengar alunan musik yang seolah menjadi penggiring antara cerita yang mengalun antara aku dan dia.
Tanpa disadari waktu berjalan begitu cepat, dan tanpa disadari juga banyak cerita yang mengalir dari dirinya bahkan hal-hal yang bersifat sangat pribadi, ah sepertinya dia memang sedang membutuhkan teman dan mendapati masalah yang cukup besar, sehingga dia lupa sedang berbicara dengan siapa.
Ditengah obrolan kami, datanglah rekan kerja dia, Rizal ya dia Rizal mahasiswa fakultas pertanian, dan sosok yang kulihat kali pertama tadi. Basa basipun terlontar dari mulutnya, ketika aku akan memperkenalkan diri dan belum sempat ku kenalkan namaku,Zi segera mendahului dan menepis tanganku agar tidak bersalaman dengann temannya.
‘eh, lo udah dateng zal. Hahaha padahal kita udah ngobrol dari tadi ya, tapi belum sempet kenalan. Zal Kenalin ini Alea anak fakultas keguruan. Doi cewe gue. Eh iya al, dia Rizal sohib gue yang gue obrolin tadi itu loh, dan salamannya diwakilin sama gue aja ya Al, lo mah ga usah salaman sama dia’.
Aku kaget dengan perkenalan singkat yang dia utarakan, namun aku yakin Dia sedang bercanda padaku Dan juga pada kawannya itu dan saat Rizal menatapku, aku hanya bisa membalasnya dengan mengangguk diiringi senyuman, dan seperti nya dengan sedikit muka bodoh karena keheranan yang nampak pada muka kami berdua. Sedangkan Zi Dia hanya tersenyum Dan asik dengan dirinya sendiri. selanjunya kami tenggelam dalam obrolan yang baru. Dan sepertinya aku melupakan sesuatu, iya rekanku yang lain aku lupa menceritakan, saat itu mereka tengah asyik berfoto diberbagai tempat yang ada di sekitaran situ, entah berapa banyak memori yang dihabiskan.
Rizal menjadi kunci mengenai aku dan Zi. Mengenai cerita kami dan akhir dari cerita kami.
***
Selepas kejadian itu, kedekatan kami semakin terjalin. Kedekatan yang bukan skenario berdua, melainkan kedekatan yang dibentuk dalam suatu program yang mengharuskan kami selalu bersama. Program demi program yang dilewati, belum lagi waktu yang semakin mendesak dan kegiatan yang harus dapat terlaksana. Disaat seperti itu kelompok kami terpecah menjadi dua kubu. Dan hanya 12 orang yang dapat bekerjasama dengan baik. sehingga itu menjadi satu faktor kedekatan kami semakin intens, ya kami aku dan dia, disatukan menjadi dua orang lapangan yang kerjanya jalan kesana kemari masuk keluar lembaga terkait nemuin orang-orang penting , ngasih surat, proposal, program dan segala hal lain.
Kami jarang berada di posko, terang saja pekerjaan kami di lapangan, tak jarang kami pun berdebat karenaberbeda pendapat menegenai semua hal yang terjadi, belum lagi perasaan lelah yang mendera. Namun, aku bersukur dia adalah sosok yang cukup menyenangkan dan setiap kali bersamanya perdebatan yang ada tidak pernaah dia teruskan, dia selalu membuatku tertawa dan bahagia dengan caranya yang sederhana. Tawanya yang renyah, candanya yang ringan menjadi keakraban terjalin semakin baik.
15 Agustus, kami kembali diharuskan bersama. Melaporkan kegiatan ke universitas, sedangkan yang lain sibuk dengan kegiatan di desa. Terang saja sibuk, kita hanya berdua belas ,membagi orang untuk ada di lima blok, di desa, di lembaga, jaga diposko dan juga kelapangan. Tentu itu bukan hal mudah.
Aku dan Zi pergi ke universitas, kegiatan kali ini lama di jalan bukan lama di kegiatan. Ketika laporan selesai, kami beranjak pulang. Namun jalan yang dilalui berbeda, dia hanya berkata akan mengajakku ke tempat favoritnya. Saat itu dia sedang berada kembali dalam masalah, aku merasa kasihan atas itu, aku berpikir kenapa hidupnya penuh dengan masalah ? apa yang salah atas dirinya ? apa yang menjadi penyebab masalah itu ada? Apakah dia kesepian ? apakah cara penyelesaiannya salah ? atau bagaimana?. Namun pertanyaan-pertanyaan itu hanya berputar dikepalaku ,tak kuutarakan langsung karena rasanya tidak pantas aku banyak bertanya hal pribadi padanya. Tidak butuh waktu lama, tempat yang dituju pun sudah kami tapaki. Ah, indahnya tempat itu. Membuat segala pikiran , kepenatan hilang dan jernih sejenak. Tak sengaja aku meneteskan air mata, dia mengira aku terharu karenanya namun kenyataannya mataku perih karena lupa berkedip, saking kesalnya dia menjitak kepalaku dan mengelusnya perlahan.
Tidak memerlukan waktu lama untuk berada disana karena pekerjaan kami masih banyak, dan dia berjanji akan membawaku kembali mengunjungi tempat-tempat yang spesial menurutnya. Sepanjang jalan canda dan tawa terus terdengar, ah Zi kamu selalu bisa membuatku tertawa dengan tingkah konyol dan jenaka itu.
Semakin hari aku semakin dekat dengannya, beberapa har setelah itu ada pekerjaan lapangan kembali, aku dan dia kembali harus ke luar. BP3K tepatnya, tapi kami tidak berdua, kami bekerjasama dengan tiga desa lain sehingga untuk menuju ke lambaga tersebut kami harus menjemput beberapa perwakilan itu karena mereka tidak mengetahui jalan, hari itu hari yang cukup melelahkan. Pertemuan di BP3K menemukan titik terang untuk program yang akan dijalankan, setelah adanya deal antara kami dan berbagai pihak pertemuan itu pun selesai, tepat setelah kami melaksanakan dzuhur berjamaah kami pun pulang ke posko masing-masing begitupun aku dan dia, baru juga kami menginjakkan kaki diposko pekerjaan telah menunggu kedatangan kami dan meminta kami untuk segera menyelesaikannya, padahal saat itu masih ada beberapa orang yang menganggur dan tidak mengerjakan apapun. Setelah adu mulut beberapa saat akhirnya kami pun mengalah, bukan karena apapun, hanya saja ini tidak akan pernah selesai jika tidak ada yang mengerjakan, setelah menyelesaikan itu kami tidak langsung pulang ke posko. Dengan terus mengobrol dan membuat beberapa program tak sadar kami berada di suatu tempat, ah pa supir ini memang tetap fokus kemana arah yang dibawa, ditengah obrolan dengan suara yang ah sudahlah dia berteriak menyanyikan lagu Paradise dan memintaku melihat ke arah kanan jalan, aku yang sedang berbicara banyak mendadak terdiam melihat pemandangan yang baru pertama kulihat, terasering, senja dan matahari, ah keindahan yang tak dapat kulukiskan dengan kata-kata. Surga dunia. Ah , aku merindukan tempat itu dan juga merindukannya. Selepas kejadian itu aku tidak banyak berbicara, termangu dengan keindahan yang menghipnotisku. Sepanjang jalan itu. Aaaaaaaaaaaaaaaaahh indahnya !!!!!!!!
Waktu semakin berjalan, kami pun segera beranjak pulang ke posko, suasana hatiku membaik bahkan sangat baik, segala penat dan lelah itu seketika hilang dan semenjak hari itu pula aku bisa tidur dengan sangat nyenyak.
Terimakasih,
Kedekatan itu semakin terjalin, rasanya karena seringnya bertemu. Suatu hari aku lupa tepatnya hari apa, aku tidak bisa mengutarakan ini hal buruk atau hal baik. mungkin pembaca yang akan memberikan responnya.
Oh iya, aku dan dia jarang bertegur sapa, kami hanya mengobrol sesekali dan mengobrol banyak hanya ketika berada dilapangan dan obrolan itu pun lebih banyak mengenai program dibanding masalah pribadi. Komonikasi kami berbeda. Hanya lewat sms itu pun sesekali. Dia juga jarang ada di posko, selalu sibuk dengan kegiatan yang tidak aku ketahui. Ada perasaan rindu saat dia tiada. Hingga suatu siang, tiba-tiba dia menghubungiku memintaku menelponnya karena ada suatu urusan mengenai program ekonomi yang dijalani, ah program ekonomi program yang menghabiskan banyak waktu, uang dan tenaga. Iya itu semua programmu pa tani. Kekonyolanmu dan ah sudahlah. Sepertinya aku mulai suka kamu pa tani. Dan aku menyadari itu beberapa hari menjelang perpisahan kita. Aku masih ingat ketika aku tidak bisa tidur dan kamu kebetulan berada di posko kamu mendekatiku, dengan laptop kesayanganmu itu , kamu menuliskan beberapa kata disana, dan aku membalasnya, kita bertukar pesan lewat tulisan tulisan di laptop itu, tertawa dan mengundang curiga banyak orang. Satu sama lain dari kita lupa akan kita siapa tepatnya aku siapa dan kamu siapa, berasa saling memiliki ya mungkin karena seringnya menghabiskan waktu bersama.
Suatu pagi, tanpa sengaja kutemukan pesan singkat pada sebuah handphone yang tergeletak begitu saja di meja ruang tamu. Kebetulan itu hari piketku terang saja aku yang membereskannya. Dan ketika rasa iseng itu muncul aku dengan sangat tidak sopan membuka pesan itu,
2 message received.
“pah, kok semalem nomornya engga aktif sih ? masih marah tah sama mamah ??”
“hai kesayanganku selamat pagi :*”
Aku tercengang membaca tulisan pesan itu, pesan dari nomor yang tak bernama. Lebih tercengang lagi karena ketika membuka kotak masuk ada juga pesan dariku. Awalnya aku mengira itu Hp milik Fuzi salah satu rekan yang sudah menikah dan baru saja memiliki seorang putra. Namun ketika aku membuka isinya dan melihat ada namaku dan pesan singkatku, aku langsung tercengang dan tidak berkutik menatap kembali kedua pesan itu.
Benarkah ini ? Bodohnya aku meneteskan air mata disaat seperti itu, air mata apa ini ???? apakah aku terluka ? apakah aku mencintainya?? Apa apaan ini ?? apa yang harus aku lakukan ??
Sesak menyeruak meski tidak tau karena apa. Ketika dia terbangun, untungnya keadaanku sudah membaik. Dan dia menghampiriku, dengan sangat manja ah entahlah akhir-akhir ini dia mulai aneh. Akupun hanya memberikan seulas senyuman, sambil bertanya mengenai hp yang kini ada ditanganku, ketika dia mengaku iitu hp miliknya akupun segera meminta maaf karena tak sengaja telah membaca pesan singkat miliknya.
Dia langsung tercengang, dan sesaat membuka hpnya, akupun segera beranjak pergi namun tanganku segera diraihnya, dia memegang tanganku erat sekali, dengan tatapan yang aku tidak mengerti apa maksudnya. “Alea, ini emang hp aku, tapi sms ini bukan buat aku, ini nomor pacarnya Bayu semalem dia pinjem hp aku,” omongannya itu bahkan lebih menyakitkan, aku memang tidak tau apa-apa tapi perasaanku mengatakan bahwa dia sedang berbohong. Lagi-lagi aku hanya tersenyum menanggapinya, dan pamit untuk melanjutkan pekerjaanku. Belum lama aku bekerja, aku diminta untuk menyampaikan pesan kepada instansi terkait terlebih saat itu hanya aku yang mengenal orang tersebut. Dan, shit aku kembali harus bersama dia dalam tugas kali ini. Tak banyak yang ku bicarakan kali ini, diam adalah hal yang benar-benar aku lakukan. Setelah pekerjaan ini selesai, aku langsung menyelesaikan pekerjaan yang lainnya. Perasaanku masih tak terkontrol dan semakin sesak. Ya tuhan, apakah aku mencintainya ?? perasaan apa ini ?? ku telpon sahabatku Vita yang ada di desa lain untuk menemuiku, dan ketika dia datang aku menangis sejadinya, dia menenangkanku berusaha menyadarkanku. “apakah saat ini kamu sedang hilang ingatan?? Apakah kamu melupakan semua hal yang sebelumnya terjadi sama kamu ? apa kamu memang mencintai laki-laki itu ? katakan yang sebenarnya padaku alea.. aku sahabatmu, dan aku melihat perbedaan ini, kamu sedang jatuh cinta. Aku tau banyak lelaki yang mendekatimu dan kamu tidak pernah seperti ini, kamu mencintainya alea. Dengarkan aku, apapun yang kamu lakukan apapun yang kamu pilih aku mendukungmu, aku mendukung hanya saja tidak dengan lelaki itu Alea, tidak !! buka mata buka hati kamu alea, sadar. Aku kira kamu sedang sakit, kamu kelelahan. Yah, kamu hanya sedang lelah Alea.” Ujarnya seraya memelukku. Pelukan yang sangat erat yang membuatku semakin sesak dan menangis sejadinya.
“jangankan kamu, aku pun meragukan semua ini, aku tidak yakin dengan apa yang aku rasakan, aku tidak tau air ini hadir karena apa ?? aku tidak tau, yang aku tau dadaku sakit, hatiku sakit hanya itu. Aku tidak tau apakah dia penyebabnya, aku tidak tau apakah benar aku jatuh cinta padanya. Aku tidak tau!! Tolong, bantu aku.. aku tidak tau harus apa, hanya saja ijinkan aku mengeluarkan air ini, aku berjanji aku tidak mengulangi kebodohan ini. Tolong !! tolong aku .....”
sesak yang semakin menyeruak, jatuh sejatuh jatuhnya, aku menyadari ada yang salah, aku menyadari adanya ketidak wajaran. Namun, aku tidak mengetahui ada apa dan kenapa. Tolong ....
Beberapa hari aku menjaga jarak darinya, terlebih saat aku tau kebenarannya. Dia pun tak banyak bicara padaku. Hingga suatu malam dia menyampaikan pesan singkat, tepatnya sebuah alamat blog. Akupun membuka blog tersebut dan membaca isinya.
Jumat,26 Agustus 2016
BUAH ANGGUR DI KOTA
Hai Alea, akhirnya sempet juga buat baca tulisan ini, maaf karena sekarang canggung mau langsung ngomong, liat kamu yang mungkin tambah marah sama Zi. Sedih banget yah, dah engga kerasa udah mau satu bulan aja dan ga nyangka bisa kenal banget sama kamu yang endut ( hehehe. Ini blog buat kamu, ya walaupun sederhana tapi ini tulus buat kamu loh. Zi yakin kamu punya masalah bukan hanya di sahabat kamu aja tapi di keluarga juga, yang jelas sekarang kita beda gak sedekat kaya pas kita waktu itu. Maaf udah bikin kecewa, dan maaf juga buat kebohongan yang udah di buat. Seharusnya ini tidak terjadi, kalo kamu ada waktu kamu bisa kunjungi lagi blog ini dan baca tulisan Zi buat kamu.
Mulai aneh setelah kejadian Zi ajak main kamu ketempat itu, tapi jujur itu bisa ilangin pusing sejenak tapi pas pulang lagi ke posko itu berubah bukan pemandangan yang indah tapi terasa jauh dan bahkan lebih baik dari itu. Setiap liat kamu, seperti menandakan kamu sedang marah bahkan benci, banyak maksud baik yang ingin banget Zi sampein bahkan ngasih perhatian ke kamu, tapi rasanya percuma raut wajah yang biasanya terlihat tersenyum sekarang menunjukkan kemarahan, entahlah Zi engga percaya itu bawaan wajah atau emang menunjukkan ketidaknyamanan pada lingkungan atau pada Zi pribadi.
Zi minta maaf Alea , maaf untuk semua ini, maaf juga untuk perasaan Zi, Zi sayang sama kamu. Zi bakal buktiin ini, selepas ini Zi yang akan ngejar-ngejar kamu, Zi bakal tunjukkin kalo Zi serius sama kamu........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Aku bahkan tidak melanjutkan bacaan yang ada pada blog itu, aku tidak paham dengan apa yang terjadi. Ah Zi..
Singkat cerita kemarahan itu mulai mereda, aku kembali menetralkan perasaanku. Banyak masalah yang terjadi. Pengakuan sahabatku, pengkhianatan yang jelas didepan mata dan segala hal yang membuatku semakin jatuh dan hal yang membuatku semakin tidak paham yang ada saat itu justru Zi, menguatkanku bahkan ketika aku sudah tidak dapat melakukan apapun. Rasanya aku di cuci otak dengan ucapan-ucapannya, dan anehnya ucapan itu menjadi semangat tersendiri untukku,
Perpisahan terjadi, waktu berjalan begitu cepat.
Dan dalam beberapa bulan setelah event itu kami masih sering berkirim pesan, baik itu melalui pesan singkat ataupun telpon yang dilakukannya setiap malam. Tidak lupa juga dengan blog rahasia kami. Hingga pada bulan selanjutnya dia mengutarakan perasaannya, membeberkan segala sesuatunya. Iblis dari mana yang mendukung kami saat itu hingga kami mengklaim diri menjadi sepasang penjahat, menuruti nurani. Berbagi suka dan duka ,saling melengkapi. Dunia kecil yang kita buat yang menghancurkan semuanya. Aku melupakan satu hal, penjahat tidak pernah setia, penjahat itu pintar saling menjatuhkan satu sama lain, saling menyimpan rahasia diantara rahasia, penjahat itu tidak ada yang setia. Egois. Maka dari itu layak disebut penjahat. Dunia indah itu dibaliknya seketika menjadi dunia kegelapan. Aku ditinggalkan tanpa alasan yang jelas. Aku dilupakan.
Ada banyak hal ganjil, dan bodohnya aku merindukannya, aku tidak tau pasti apa yang aku rindukan, apakah dirinya ataukah kenangan bersamanya. Saat itu aku sendiri benar-benar sendiri dengan sebarge masalah yang ada, dan disaat aku sudah bisa bangkit, berdiri bahkan berlari dia meninggalkanku. Dengan berpesan,
“aku ada. Tidak perlu kamu mencariku, semakin kamu mengejarku aku akan semakin jauh. Aku ada disini, aku akan datang sesuai janjiku namun tidak untuk kini. Jalani hidupmu sendiri, jangan mengharapkan apapun pada siapapun, berjalanlah. Kamu perempuan kuat, kamu perempuan hebat, Alea.. aku sayang kamu, aku cinta kamu. Suatu saat kamu akan mengerti apa yang aku lakukan ini, suatu saat kamu akan memahaminya. Alea, kita adalah dua orang penjahat, dan penjahat selalu tau apa yang harus dilakukannya. Alea, aku minta maaf. Aku sayang kamu Alea.”
Hingga kini, dia tidak pernah aku temukan ..
Dia tidak pernah kumiliki, sebagai apapun dihidupku, dia tiada. Rasanya lebih baik ditinggal mati sehingga aku bisa merelakannya, jika seperti ini perasaan ku terluka sangat terluka. Dia melepasku tapi tidak benar-benar melepaskanku. Aku tidak pernah paham dengan perbuatan yang dilakukannya. Namun, aku selalu mendoakan yang terbaik untuknya, setidaknya dia adalah salah satu orang yang dikirim sang pembuat skenario kirim untuk melengkapi cerita hidupku. Aku membutuhkannya, sebagai apapun. Aku tidak mengharap dia menjadi kekasihku, aku membutuhkannya mengingingkan dia ada, cukup ada.
Dan tentang segala janji beserta bahagia yang pernah tercipta kemarin itu, seharusnya menjadi salah satu alasan untuk tetap bertahan kan ?? Namun, kedatanganmu ini apakah Kamu berlabuh karena sudah sampai di tujuan atau karena lelah dan butuh istirahat ?? sehingga tidak heran jika terjadi hal seperti ini.
Sepertinya aku banyak melupakan hal-hal penting dalam hidupku, dan saat ingatanku perlahan kembali, aku kembali menangis. Sutradara selalu benar. Tidak peduli bagaimana keadaanku aku harus terus bermain, dengan lawan yang berbeda setiap kalinya dengan cerita yang berbeda, kini aku paham apa gunanya cermin diciptakan. Ya untuk melihat siapa diri ini sebenarnya, bukan hanya pantulan dari kaca namun pantulan dari diri orang lain. Ya cermin kehidupan yang sebenar benarnya.
Kelak suatu hari saat kita dipertemukan kembali, aku akan tersenyum padamu. Berterimakasih atas segala sesuatu yang terjadi, dan sepertinya aku sudah mempunyai alasan kenapa aku masih suka mengingatmu. Memutar waktu itu memang tidak mungkin, tapi memperbaiki hidup yang lebih baik dari sekarang, tidak ada kata yang tidak mungkin. Beberapa kali aku hampir menyerah karenanya, hanya setiap itu terjadi Aku jadi teringat akan omongan seseorang yang mengatakan, “...ketika engkau terpikir untuk menyerah ditengah-tengah perjuanganmu, ingatlah orang-orang yang ingin engkau bahagiakan dan yang selalu membahagiakanmu..”
*To be continued....
Kamu berlabuh Karena sudah sampai Di tujuan atau Karena Lelah Dan butuh istirahat???
Reviewed by Silva_
on
5:07:00 pm
Rating:

No comments:
Post a Comment