Mimpi tidaklah memiliki bentuk

Mimpi tidaklah memiliki bentuk

Lihatlah langit yang memerah bagaikan kelopak bunga.

Diantara bunga sakura yang menari dan mengepakan sayapnya aku telah bersumpah.

Dilautan yang bersinar terang disanalah kita berjuang.

Untuk meraih mimpi yang jauh disuatu tempat dilautan itu.

Yang kita yakini pasti jadi nyata.

Bahkan ketika kau jatuh didunia yang luas ini, aku selalu punya tangan untuk segera meraihmu.

Tapi badai yang datang semakin kuat.

Aku pun tak bisa berbuat banyak.

Pada pantulan bola matamu.

Kamu terlihat sangatlah lemah dan sangatlah rapuh.

Tapi dari melihat apa yang terjadi pada hari itu aku telah bersumpah.

Aku sangat sedih ketika seseorang yang telah menghapus air mataku sekarang menangis.

Inginku sekarang berada disisimu untuk menghapus air matamu.

Aku sangat ingin berada disisimu. Tapi aku hanya bisa terdiam jauh disini.

Aku sudah berapa kali untuk melupakan wajahmu dan semua hal berharga yang telah engkau berikan padaku.

Tapi layaknya batu pra sejarah yang sangat berharga, kau takan pernah hilang dari ingatanku.

Didalam teriakan ombak, tak peduli apapun yang terjadi kapal impian kita akan terus berlayar.

Aku akan ikut denganmu demi menggapai mimpimu.

Dan takan pernah berlayar sendiri sebelum memastikan mimpimu nyata.

Aku akan menyanyi untukmu.

Kau adalah sosok manusia yang telah memberikan aku harapan.

Jika suatu saat nanti kau dapat masalah.

Meski nyawa taruhannya, aku akan tetap melindungimu.

Untuk kau yang jauh disana.

Aku kirimkan segala sumpahku yang akan terbang melintasi langit.

Tak peduli halangan dan rintangan melintang.

Meski mimpi kita berbeda.

Aku hanya ingin berada disisimu.

Dan aku akan membawaku ke jalan menuju cahaya itu.