Hai mba, kita bertemu lagi. Entah mba membaca
pesanku yang waktu itu atau tidak hehe jika iya maka ini sambungan dari pesanku
sebelumnya ya mba..
Mba, seperti yang sebelumnya udah aku utarain aku
memang sudah melepaskan masku, dan bahkan mempercayakan kepada mba untuk
memilikinya, menjaganya dan berbahagia dengannya.
Mba, aku enggak tau meski cerita apa dan memulainya
dari mana, yang jelas aku minta maaf sama kamu mba. Aku minta maaf karena dalam
beberapa waktu tertentu aku masih membutuhkan masmu itu. Aku membutuhkannya ada
untukku, aku membutuhkan nasihatnya, membutuhkan masukan serta kritikan
pedasnya, aku membutuhkan arahannya, aku membutuhkannya mba, tapi aku tau kok
mba itu hal yang enggak mungkin aku miliki sepenuhnya, bahkan hanya untuk
separuhnya saja. Meskipun kadang masmu itu bandel dan suka ada membantuku,
meskipun masmu itu masih dengan kepedulian dan segala ketahuannya tentangku.
Terkadang aku heran pada masmu itu, kok ingatannya
begitu kuat ya mba ? sampai-sampai dia tau segala tentangku bahkan disaat aku
tanpa sengaja melupakannya. Dia mengetahui dengan jelas dan detail tentang baik
buruknya aku. Bahkan dia tau saat aku sedang panik dan membutuhkannya meskipun
aku tidak memberikan kabar sebelumnya.
Tahukah mba ? saat aku bersama masmu, meskipun hanya
sebatas dan hanya menjadi aku dan kamu, aku tetap tidak tenang. Aku tidak enak
hati, aku mengingat bagaimana perasaanmu, meskipun kini aku hanya kawannya
bahkan menjadi saudara ketemu gede tapi aku perempuan sama sepertimu mba,
sedikitnya pasti akan ada rasa khawatir dan cemas jika sampai ada hal-hal yang
tidak diinginkan.
Mba, masmu itu terlalu baik..
Mba harus percaya sama dia, jangan mudah goyah
apalagi karena cemburu kepadaku, masmu itu orang yang setia. Perasaannya semua
telah menjadi milikmu. Bahkan dirinya juga sudah menjadi milikmu, meskipun dia
meluangkan waktunya untukku, meluangkan waktu nya untuk mengingatku, namun itu
hanya ingatan sebatas kepeduliannya terhadap saudara dan kawannya ini.
Jaga dia ya mba, semoga mba memang jodoh dunia
akhirat masnya.
Meski terkadang ada perasaan yang enggak pantes aku
rasain tiap kali masmu itu membalas pesan singkatmu atau sejenak memandang
wajahmu di layar ponselnya.. ah, aku memang enggak pantes buat milikin perasaan
seperti itu.
Mba, mau kan maafin aku ?? Aku yang ternyata masih
memiliki hati pada masmu itu. Hati yang aku sendiri mengira telah menguap entah
kemana.
Mba..
Apakah setelah mba mengetahui semua ini apa mba
membenciku ?? apa mba ingin menamparku ?
Lakukan saja apapun yang ingin mba lakukan, aku hanya menyampaikan apa yang ingin aku
sampaikan, aku tidak ingin semua ini hanya menjadi rahasia sunyi.
Berbahagialah.
Rahasia Sunyi
Reviewed by Silva_
on
8:39:00 pm
Rating:
No comments:
Post a Comment