Untuk perempuanku 01

Hi sayang malam ini aku dah beres ngerjain sesuatu. Ya walaupun bukan apa-apa sih, tapi mlm ini berharga banget untuk kelangsungan kita.

Pagi ini tepatnya jam 4 pagi aku mengubah niat dan mengatur ulang pemikiranku tentang pandangan kehidupan itu seperti apa.

Mungkin akan aku rangkum sekarang bagaimana susahnya jadi manusia itu.

Beberapa kali aku melakukan kegagalan dalam hal apapun, termasuk dalam hal terkecil yaitu pola hidup aku sendiri.

Akhirnya aku mengerti, terkadang kita harus bertindak kejam dan memiliki sikap tidak peduli dengan sesama.

Jika memang kesabaran itu ada batasnya, maka aku rasa salah.

Kesabaran itu tidak ada batas dan tidak ada dingding apapun.

Ketegasan itu tidak mengenal arti kedekatan, dalam hal apapun ternyata itu dibutuhkan.

Banyak sekali yang aku tidak tahu sekarang, ternyata benar kita harus membenci orang yang menghambat segalanya.

Sekarang ini aku muak dengan kepedulian pada rekan seperjuangan. Aku selalu berharap untuk satu pemikiran, namun yang terjadi sekarang dan setelah aku tahu ternyata berbeda pada tujuan.

Jika saja kita mengandalkan kepedulian tanpa memikirkan hidup kita maka hal apapun tidak akan tercapai.

Kisah ini berawal dari orang banyak yang memiliki wawasan pribadi yang berbeda. Secara tidak langsung kami berdiskusi dan saling berbagi cerita tentang permasalahan.

Dalam sebuah diskusi kali ini aga sedikit berbeda dengan sebelumnya. Orang-orang ini membutuhkan pekerjaan dan ingin berpenghasilan dengan cara tidak bekerja di oranglain.

Ingin membangun usaha sendiri yang menjanjikan. Beban ini karena mereka semua adalah laki-laki maka harus memiliki tanggungjawab untuk nanti rumah tangga.

Dari beberapa percakapan aku selalu ingin sekali membantu rekan seperjuangan untuk mewujudkan hal itu, namun apa yang aku beri kemereka hanya dukungan dan do’a saja. Hanya itu saja yang aku mampu waktu dulu 2 tahun yang lalu.

Tentu aku akan senang sekali jika mereka tersenyum dan sukses.

Kali ini Aku mengajak untuk bekerjasama untuk mewujudkan semua itu. Kemudian berkomitmen semua setuju pada bulan lalu yaitu tanggal 1 mei 2017. Namun yang membuat setengah hati dari 1 bulan kebelakang memang pergerakan berjalan dan masih pada bulan yang sama mereka tidak bekerja lagi.

Hanya 2 minggu saja semua berjalan lancar.

Bagaimana aku bawel dan terus mengajak dengan cara bercanda dan mengajak agar terus semangat supaya aku juga semangat.

Mungkin jika aku mengajak untuk semangat aku juga akan semangat, itulah caraku untuk tetap bisa kerja keras.

Dalam kenyataan untuk bulan ini yang baru tersadar sekarang adalah kehancuran total.

Ibarat ini mungkin cocok :

Semua orang masuk kedalam rumah ternyata mereka tidak mau untuk menginjakan kakinya kedalam rumah.

Ingin punya pekerjaan tapi tidak bekerja.

Pembalap motor yang tak pernah balap motor.

Seorang petani yang tidak pernah budidaya tanaman.

Aku baru sadar sekarang, mereka ternyata hanya memanfaatkanku saja dan berteman seperti layaknya perkenalan biasa.

Aku selalu berharap bahwa pecundang ini bisa menjadi pemenang. Dimana orang nakal bisa melakukan hal yang benar-benar bermanfaat buat orang banyak.

Aku salah dan 100% ini salah.

Aku sangat dan sungguh-sungguh minta maaf yang sebesar-beasarnya pada rekan seperjuangan tidak bisa memahami maksud kalian.

Kewajiban ternyata berdampingan dengan hak.

Kesibukan mereka waktu itu aku tidak mengenal, ternyata mereka membutuhkan istirahat dan bermain.

Istirahat dan main. Istirahat dan main. Istirahat dan main. Istirahat dan main. Istirahat dan main. Istirahat dan main. Istirahat dan main. Istirahat dan main. Istirahat dan main. Istirahat dan main.

Aku baru sadar sekarang.

Kapan ada waktu bekerja dan membuat sebuah karya ?

Ternyata benar orang lemah tidak akan didengar oleh siapapun.

Seharusnya aku tahu, aku tidak bisa memaksakan mereka untuk belajar dan bekerja. Yang mereka butuhkan adalah kelayakan dan pendapatan (dana cepat).

Secara tidak langsung penolakan untuk pembangunan apapun mereka tidak mau lagi karena memilih untuk jalan dan tujuannya tadi kelayakan dan dana cepat.

Mulai saat ini aku hanya berdiskusi dengan orang yang aku anggap sebagai sahabat dekat yaitu sholah.

Dia benar-benar mendukung dan bekerja sama dengan sempurna.

Aku berjanji jika saja berkumpul aku tidak akan mencampuri urusan apapun, namun itu adalah teman aku. Kewajibanku hanya membuat mereka tersenyum.

Aku sadar seumur hidupku yang akan menemaniku adalah kamu.

Sampai aku matipun aku yakin keluarga dan kamu yang akan pertamakali menangis buka teman.

Ternyata benar ada yang berubah pada tubuh dan pemikiranku sekarang.

Secara total aku lebih dingin dari yang aku pikirkan.

Aku jadi orang dingin dan enggan berbagi pada siapapun kecuali orang yang aku sayang.

3 hari yang lalu aku berdiskusi dengan satrio. Dia memberiku pelajaran berharga, dan dia berkata.

“Jika kita ingin sesuatu yang besar maka harus banyak yang dikorbankan”

“Terkadang kita harus kejam demi kebaikan”

Disitulah aku paham aku harus seperti apa sekarang, aku harus memiliki ide sendiri dan harus banyak belajar. Mulai dari hal kecil sampai yang besar mustahil kita akan capai jika kita tidak merasakannya.

Langkah pertama yang akan aku lakukan adalah tentang keadaan lingkungan. Disana aku pasti dapat pelajaran yang berharga, setidaknya membutuhkan waktu yang tidak sedikit namun aku yakin aku bisa.

Calon istriku adalah kamu neng, yang akan berperan utama seumur hidup aku adalah kamu. Anak aku nanti akan tumbuh dijanin kamu, jadi kamu sangat berharga untuk aku selamanya.

Tanpa basa basi lagi, aku akan menyimpulkan tujuanku sekarang dan yang akan aku lakukan sekarang.

Aku tidak akan mengajak lagi dalam hal apapun kecuali keinginan mereka, aku akan bahagia jika temanku bahagia.

Dalam hal apapun pandangan mereka terhadapku aku tidak akan peduli lagi.

Aku cuman berterimakasih tentang kebencian ini, karena kebencian adalah kekuatan terbesar menurutku. Kebencian ini bukan menjandi dendam namun hal positif yang akan aku kerjakan.

Aku tidak akan memberikan ruang bagi orang yang tidak mau.

Jangan harap lagi aku seperti orang yang dulu.

Sedikitpun aku tidak akan memberikan tenagaku dan apapun yang aku punya jika mereka hanya memanfaatkanku saja.

Satu hal yang akan aku lakukan, aku akan maju sendiri jika mereka mundur sebelum berperang.

Rasanya aku terlalu egois untuk sekarang ini, terlalu membesar-besarkan masalah ini. Namun apa yang aku lihat dari sejarah sampai sekarang aku ini gagal.

Hal utama aku harus fokus dengan jadwal yang aku susun dan fokus dengan tujuanku sekarang.

Aku tidak peduli lagi orang mau bilang apapun tentang hidupku, yang aku rasa aku adalah seorang diri. Aku janji menjadi orang kuat tidak mudah labil karena sakit hati.

Aku butuh dan sangat butuh orang untuk bekerja sama agar pekerjaan, pemikiran, dan ide ini luas. Namun aku salah terlalu berharap, suatu hari nanti aku pasti tunjukan ide ini adalah seni dan bermanfaat untuk banyak orang.

Sekarang ini aku tidak mau lagi menjadi orang pecundang.

Untuk perempuanku 01 Untuk perempuanku 01 Reviewed by Silva_ on 8:20:00 am Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.