Sebelum hari ketika hujan mati

Mengutip dari ungkapan Boy chandra “siapa yang paling jahat diantara kita sayang? Aku yang ingin kau menjadi lebih baik dengan menjabarkan keinginanku meski kadang lalai cara menyampaikannya dan melukai hatimu. Atau kau, yang marah padaku tapi mendiamkan aku berlama-lama tanpa ada penjelasan apapun  dan tanpa aku memperoleh sebabnya”.

Makjleb banget pas baca, pas sama keadaan.
Teka teki yang tidak kunjung terselesaikan. Menguatkan diri untuk tidak tergoda menghubungi dan mencari tau sekalipun kamu selalu ada dalam mimpi, meminta tolong. Dan terakhir malam tadi, kulihat kamu yang berbeda didalam mimpi, menggunakan kemeja biru, duduk dengan tatapan kosong dan nanar serta dihadapkan pada seorang gadis pilihan orangtuamu tepat dihadapanku.

Sayangnya aku bukan pakar mimpi.

Pastinya semoga dimanapun dan sedang apapun kamu senantiasa dilimpahkan kesehatan dan kebahagiaan.

Begitupun denganku disini.

Mengenai kita, hanya sang maha penciptalah yang tau. Aku takkan meminta kamu kembali. Aku hanya senantiasa meminta untuk diberi yang terbaik.

Baik itu kamu ataupun sosok lain yang dia kirimkan. Karena aku tau Dia hanya memberikan apa yang aku butuhkan bukan apa yang aku inginkan.

I miss you,

Kita yang dulu sedekat nadi, kini kembali seperti dua orang asing.

Sang maha pembolak balik hati yang cemburu karena fokus dan sayangku terlalu berlebih padamu.

Kebencian hanya menjadikan seseorang semakin menerka-nerka itu benar. Namun, tak ada yang lebih menyedihkan dari semua itu ketika menahan diri dengan tidak mengungkapkan apapun.
Pastinya sejauh ini, semua masih baik-baik saja dan akan selalu begitu.


Pasti.
Sebelum hari ketika hujan mati Sebelum hari ketika hujan mati Reviewed by Silva_ on 5:59:00 pm Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.