Catatan patah hati

Dari segala hal yang bisa kulakukan, aku lebih memilih diam.
Dari segala hal yang telah kamu lakukan, akupun memilih diam.
Tentang apapun yang telah terjadi,
Tentang apapun yang sedang terjadi,
Bahkan..
Tentang apapun yang akan terjadi.
Aku membiarkanmu dengan maha benar segala ucapan dan pemikiranmu.
Aku membiarkanmu dengan maha benar yang kamu lakukan dengannya .

Bukan aku tak peduli,
Bukan aku tak merasa,

Aku hanya membatasi diri, tak membiarkan disakiti lebih dalam lagi terlebih olehmu dan dia.

Cukup, menjadi saksi kisah kalian.
Cukup, menjadi pelarian saat kisah itu retak.

Sekarang setelah semuanya kembali  akupun harus kembali pada posisiku.

Pergi sejauh mungkin dan membiarkan diriku Bahagia.

Aku sudah pernah berkata, kelak kamu akan kembali padanya.

Jawabmu, tidak, itu tidak mungkin dan tidak pernah terjadi lagi.

Nyatanya, disatu masa dengan tertunduk malu dan kaku, kamu pun menyatakan untuk memilih kembali padanya dengan segala keegoisan yang kutangkap dan keberanian yang tersisa.

Selamat.

Kini, diamku membuatmu semakin canggung dan malu.
Diamku, membuatmu merasa dirundung rasa bersalah terus menerus.

Maaf bukan maksud hati seperti Itu.

Hanya saja, aku sudah tidak bernafsu untuk mengetahui apapun tentangmu dan tentangnya.

Aku sedang memanjakan diriku, hatiku  pikiranku..

Aku bebaskan semuanya, tanpa harus tersakiti dan menyakiti.

Ini caraku, terlepas dari kamu suka atau tidak.

Jelas

Aku tidak peduli.

Percayalah bahkan rasakan jika perlu, bahwa tidak akan ada orang yang baik baik saja jika hatinya dipatahkan  harapnya dihancurkan, dan yakinnya dimainkan..

Bahkan jika harus memulai kembali dari awal pun akan lebih sulit dari semula meski senyum selalu terukir dibibir.

Catatan patah hati Catatan patah hati Reviewed by Silva_ on 11:14:00 pm Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.