Ternyata memang benar, kenangan
adalah hal yang selalu memberikan kejutan. Datang tanpa dipinta dan pergi tanpa
mendengarkan.
Konyol jika bertanya mengapa,
lucu jika bertanya apa.
Menikmati semua yang terjadi pada
setiap harinya tidaklah mudah dan tidak sulit juga, semua bergantung pada
situasi yang terjadi.
Biarkan, biarkan saja dia pergi. Biarkan.
Lepaskan. Jika melihatnya kamu masih bisa tersenyum lantas mengingatnya kenapa
harus membuatmu bersedih?
Kamu tidak sendirian, ada begitu banyak
hal yang menemani, termasuk keyakinan dan mimpimu.
Secara umum itu menyibukanmu dan
tidak membiarkanmu dalam kesendirian,
Percayalah seperti biasanya, apa
yang diperbuat apa yang diperoleh sudah pada porsinya.
Ini porsiku, ini bagianku, ini
ujianku.
Salahku, yang tak berubah lebih
baik.
Salahku yang tak beranjak walau
satu mili.
Aku tidak menyesal mengenalmu.
Aku tidak menyesali kisah demi
kisah yang terjadi.
Hanya saja manjanya aku, setiap
kali rasa kecewa itu hadir membutuhkan waktu lebih lama dari sekedar aku
bersamamu.
Apakah semua orang memang begini?
Menulis hanya caraku
mengekspresikan segala yang ingin kusampaikan namun tak tersampaikan secara
utuh dan rinci, lagi-lagi inti dari segalanya cukup aku yang tau, sekalipun ada
tersirat mungkin itu hanya asumsi yang mirip.
Tebaklah.
Aku suka ditebak.
Membuat kegaduhan di hati dan di
pikiran.
Seperti apa yang aku rasakan.
Tentang harapan, cinta, rasa, dan
segala sesuatu yang berakhiran a dan i.
Hingga tiba saatnya semua yang
terjadi akan menjadi lebih rumit pada masanya,
Tagihan air, listrik dan segala
sesuatunya.
Kamupun pasti tau, kesepian
adalah kesakita yang mendekati sesungguhnya.
Nikmati saja.
Cukup keluhkan dalam hati, beri
batasan waktu.
Dan
Mengertilah.
Jika masih bingung, terkalah.
Jika tetap saja bertanyalah.
Jika tidak puas, berjuanglah.
Jika tidak sanggup, cobalah.
Jika sudah benar-benar menyerah,
matilah !
te bak lah
Reviewed by Silva_
on
9:15:00 pm
Rating:
No comments:
Post a Comment