Balasan untuk bang Rio

Hallo abang, langsung saja pada intinya..  Aku memang Bukankah seorang putri raja, dan juga tidak mengidamkan untuk dikelilingi pangeran-pangeran tampan nan rupawan, untuk itu aku teringat salah satu ucapan seseorang yang mengatakan hal wajar jika laki - laki memperebutkan dan memperjuangkan wanita, hidup ini sebuah kompetisi, berlomba - lomba untuk mendapatkan apapun baik itu di sadari atau tidak..



Sang pencipta memang tidak Akan mengabulkan doa yang buruk, namun siapa yang tau? Dia maha pencipta ,maha pembuat segalanya, kita tidak Akan pernah tau apa rencananya, apa yang Akan diperbuatnya, dan apa skenario yang Akan dimainkan para aktor dan aktrisnya.. 
Hujan, badai, panas, kekeringan.. Semua pernah mengalami dalam masa yang berbeda dalam pameran yang berbeda, cerita yang Ada cerita yang lurus cerita yang melenceng.. 

Abang.. 

Jika abang sudah tidak tahan, sudah tidak sanggup maka berhentilah, aku tidak pernah memaksamu untuk tetap tinggal, aku bahkan memberikan kebebasan yang tiada terhingga untukmu. 

Kebebasan untukmu menentukan pilihan apapun itu, mungkin tugasmu untuk itu telah usai Ada tugas lain yang perlu kamu selesaikan yang bisa saja bukan denganku.. Ah apalah aku ini, hanya menjadi beban saja di dalam hidupmu bukan? Banyak orang memintamu bersabar, banyak orang memintamu berhenti, Lantas kenapa kamu tidak mengikuti saran mereka?  Mereka sungguh sayang padamu, mereka mengharapkan bahagia Ada untukmu dan Begitupun aku, bisa saja bahagiamu bukan bersamaku iya kan bang? Jika mengenai kesabaran aku acungkan ke empat jempolku ini, kamu memang cukup sabar dalam ingatanku. 

Tidak perlulah abang bersusah payah dan berupaya mengingatkanku, menyadarkanku Dari mereka yang menurutmu hanya membahagiakanku sementara..

Bahagiaku cukup aku dan keluargaku yang tau bang, mungkin kamu telah Lama bersamaku bahkan mengenalku dengan sangat sangat baik, aku tidak Akan memaksa dan menahanmu untuk tetap tinggal, jika keluargaku Ada yang menyapamu, menanyaimu wajar saja Karena mereka tau kamu kawanku, yang selalu Ada untukku. 

Aku minta maaf jika ternyata ulah keluargaku itu menjadi beban dan alasan kamu tetap tinggal. 

Biarkan aku memilih bahagiaku bang, Sebagaimana aku membiarkanmu memilih bahagiamu sendiri, kamu memang mengenalku tapi kamu takkan pernah benar -benar mengenalku, takkan pernah bagaimana diriku bang.. 

Pergilah bang, kejar bahagiamu.. Ciptakan dunia yang kamu impikan..

Aku selalu mendoakan yang terbaik untukmu, terimakasih telah menjadi sosok yang diidamkan hampir setiap wanita, dan rasanya aku bukan wanita yang pantas menerima semua itu. Ada wanita yang lebih pantas untuk menerima itu semua. 

Maafkan aku, Karena adanya hinaan cacian yang menimpaku, kau jadi terkena getahnya.. Maaf. Itu tidak Akan terjadi jika kamu tidak bersamaku, itu tidak Akan terjadi jika kamu mengikuti saran kawan kawanmu. 

Pikirkanlah lagi, atau kamu ingin melihat bagaimana terjatuhnya aku bang?? Ingin melihat runtuhnya sosok yang Begitu angkuh?? Perempuan sombong yang tidak bisa hati-hati?  Seperti apa yang selalu kamu utarakan..?? 

Ah, maafkan perempuan sombong yang satu ini..
Balasan untuk bang Rio Balasan untuk bang Rio Reviewed by Silva_ on 11:35:00 pm Rating: 5

3 comments:

Unknown said...
This comment has been removed by the author.
Unknown said...

Bang rio gak bisa tidur kaya nya tuh...

Langsung disuruh pergi...

Kayanya bang rio gak kaya gitu dengan beberapa pertanyaan diparagraf terakhir

Silva_ said...

Itu hanya improve aja, Kata kuncinya Ada ko di paragrafh terakhir.. Tapi kenapa abang engga bisa tidur ya? Adakah pernyataan yang salah didalamnya? Maaf atuh

Powered by Blogger.