Semenjak kehilanganmu untuk kedua kalinya aku tidak tau berhadapan dengan apa? Dan bahkan aku tidak tau kini aku memasuki dunia apa. Sekejap kepergianmu semuanya datang menhampiri begitu saja, merangkul dan mengajakku untuk kembali kepadanya, memaksaku melupakanmu dan mengikhlaskan untuk kepergianmu lagi.

Aku tidak tau siapa yang akan kuhadapi, aku tidak tau apa yang akan ku dapatkan dari semua ini.

Aku takut, tapi aku bahkan tidak bisa mundur atau bahkan berlari..
Aku telah masuk kedalamnya, aku harus menerima semuanya. Terkadang tentangmu masih begitu getol mengganggu kehidupanku, menguasai pikiranku. Aku sadar, aku seperti orang gila karenamu. Pikiranku diisi semua tentangmu, suaramu, bayangmu dan segala hal yang terjadi yang menyangkut keberadaanmu.

Semua itu menjadi ujian tersendiri bagiku. Kamu, dengan mudahnya dengan santainya dan dengan tidak ada sedikitpun rasa bersalah dengan bebasnya mengudara dan bersenang-senang disana. Lupa akan semua hal yang terjadi bahkan lupa tentang aku yang jika jadi mungkin kita benar-benar akan jadi kita dalam hitungan hari.

Mereka benar, semua yang mereka katakan benar, segala hal yang selalu kusanggah kamu membenarkannya, kali ini kamu membuktikan sendiri apa yang mereka tuduhkan dan apa yang jadi alasan untukku tidak bersamamu.

Kini, tanpa pamit dan tanpa sepatah katapun kamu pergi lagi. Pergi dengan menanam luka yang lebih berat sebelumnya.

Kali ini, aku harus melepasmu. Benar-benar melepasmu. Kuterimasegala perlakuan yang terjadi. Kuterima resiko patah hati lagi semua karena ku yang mencintaimu. Entah ini nyata atau tipuan belaka semua akan terjawab meski tanpa dipinta.

Sama halnya seperti saat ini, semua tiba-tiba terbuka dan nyata.

Ya, kali ini aku harus benar-benar melepasmu.

Terimakasih untuk semua hal yang terjadi. Terimakasih telah menjadi jalan bagi cerita dan kisah yang sebenarnya harus kulalui, dan jelas itu tanpamu.
Berbahagialah bersamanya, bersama dia yang selama ini kamu sembunyikan, bersama dia yang juga kamu janjikan. Bersama dia pilihan hatimu dan ibumu.


Longlast,



Bagiku semuanya lebih dari cukup. Terimakasih setidaknya semua terkuak  sebelum benar-benar terlambat. Untuk semua yang telah terjadi biarlah...
Reviewed by Silva_ on 1:41:00 pm Rating: 5

2 comments:

Anonymous said...

Jangan menyerah

Silva_ said...

Aku menyerah 😅

Powered by Blogger.