How it ends ?


Perasaan itu rumit, tak dapat diartikan dalam satu waktu.

Satu masa, aku mengenalmu. Dalam kurun waktu yang singkat, aku dan kamu menjadi kita tanpa ikatan pasti. Katanya menjadi saudara, katanya menjadi teman, katanya menjadi keluarga. Nyatanya terjebak dalam friendzone.

Aku sempat menyukaimu dalam beberapa waktu yang tak ku sadari, mendambamu, bahkan mungkin menginginkan kamu selalu ada.

Kamu pun menunjukkan hal yang sama.

Meski tanpa kata, meski hanya sekedar bertegur sapa, berbagi cerita, namun disitu letak bahagianya.

Suatu masa. 

Ada hal yang tak dapat di selesaikan dengan nalar begitu saja. Hal yang mungkin terjadi karena kebetulan, atau memang sudah takdirnya harus terjadi.

Hari demi hari terlewati begitu saja, tukaran cerita jadi kebiasaan yang harus ada. Aku tau kamu dan kamu tau aku. Bahkan sampai hal yang harusnya menjadi privasipun disampaikan.

Aku sempat menduga bahwa kamu memiliki rasa yang sama, dari caramu menyampaikan segala sesuatunya yang berbeda, namun aku salah menduga.. bukan hanya aku yang jadi prioritas, ada sosok lain yang juga terjebak dalam zona ini.

Mencoba mengganti alur, namun tak bisa.

Apakah ini cinta?

Sesingkat itu?

Aku menolaknya.

Tak ingin ada rasa yang tak berujung, tak ingin ada rumah tak bertuan.

Keyakinan yang tergoyahkan karena tanpa adanya kepastian.

Aku mengerti situasinya, cukup sulit. Membagi diri kedalam beberapa konflik yang bukan main sulit.

Wajar jika cinta tak ada dalam kamusmu. Wajar jika aku bukan prioritasmu.

Entah sebagai apa. Sesungguhnya aku dalam kehidupanmu.

Aku bahkan tidak bisa menebak bagaimana kisah ini akan berakhir.

Kamu terlalu rumit untuk ku temukan. Tidak cukup dengan pinta dan kata.

Satu masa.


Semua akan ada jawabnya.
How it ends ? How it ends ? Reviewed by Silva_ on 8:59:00 pm Rating: 5

2 comments:

Unknown said...
This comment has been removed by the author.
Silva_ said...

kenapa?

Powered by Blogger.