Mind game

“Hei dek, Kamu mau denger kisah enggak?” ujarnya tiba-tiba.


“Kisah tentang apa?” jawabku.


“Tentang seseorang yang aku sayang..” jawabnya diselingi senyum yang penuh misteri.


Seseorang yang disayanginya,?? hmmm .. 

“Boleh boleh, gimana kisahnya?”


“Ini kisah masa kecilku, waktu dulu aku sama keluarga semuanya pernah kehilangan orang yang sangat kita sayangi, dan apakah kamu tau siapa orangnya? Mereka adalah hal terpenting bagi kami. Mereka Ayah dan kakak sulungku. Waktu itu usiaku sekitar 10 tahun atau sekitar kelas 4 SD. Mereka ngilang tanpa ada nya kabar selama hampir 5 bulanan. Bisa kamu bayangkan betapa panik dan cemasnya kita saat itu. Perasaan yang sulit untuk diungkapkan. Keluargaku yang menginginkan kabar dan susah payah untuk mencari tau keberadaannya hingga melakukan berbagai cara untuk mencari tahu tersebut. Dari mulai hal yang sepele, hingga datang ke orang pinter (kiyai, habib, praktisi spiritual) yang ada dimanapun kami datangi. Tidak peduli seberapa jauh jarak keberadaan mereka, tidak peduli berapa banyak biaya yang dikeluarkan. Kami hanya menginginkan mereka kembali hidup ataupun mati. Saat itu posisiku masih berada disini, ditempat tinggalku yang sekarang, dan orang-orang yang kami anggap mampu untuk menolong berada ditempat yang jauh dari tempatku, ada yang di Jawa tengah, Jawa timur, Cirebon, Sumedang, Bandung, Banten, Garut, Ciamis, Majalengka, dan sesepuh yang ada disekitaran rumah pun tak luput dari pengawasan dan kami mintai pertolongan. Dengan kata lain separuh dari Indonesia kami singgahi hanya untuk dimintai pertolongan. Semua itu hanya untuk bisa tau bagaimana kabar mereka, dimana keberadaan mereka, apakah dalam keadaan masih hidup atau bahkan sudah tiada, yang ternyata semuanya tidak membuahkan hasil. Tidak ada satupun dari mereka mengetahui dimana keberadaan ayah dan kakak. Akhirnya kami hanya menunggu keajaiban dari segala usaha dan doa yang tiap kali  kami panjatkan untuk mereka. “


Aku menyimak semua yang dibicarakannya dengan penuh antusias, sambil membayangkan bagaimana saat itu terjadi, kehilangan dua orang terkasih dan terpenting dalam kehidupan selama beberapa waktu itu bukan hal yang mudah. Tanpa ada kabar dan apapun. Hanya menaruh harap pada yang maha kuasa. Membayangkan bagaimana rasanya menjadi dua orang yang hilang? Keberadaan yang tidak diketahui siapapun. Entahlah, apa memang tidak ada media komunikasi sama sekali atau bagaimana aku tidak tau. Bahkan untuk membayangkannya saja, hatiku terasa ngilu.


“Keajaiban tuhan terjadi, ternyata mereka berada di tengah-tengah hutan dan enggak bisa pulang sama sekali, jauh dari kehidupan dan peradaban, perbekalan sudah abis, uang apalagi belum lagi perjalanan dari hutan itu jauh untuk ke jalan raya atau utama, terang saja mereka sulit untuk ditemukan. Kejadian ini terjadi ketika lagi usaha kayu, tau sendiri kan kayu pasti berkaitan dengan hutan dan mereka nebang kayu di tengah hutan, sehingga pantas saja jika mereka pun akhirnya tersesat dan terdampar dihutan, dalam keadaan yang demikian mereka tetap survive dan bisa kamu bayangkan seperti apa keadaannya selama disana?”


“Bentar deh, dari mana kamu mengetahui mereka berada dihutan? Bukankah para praktisi saja tidak ada yang bisa mengetahui keberadaan mereka? Atau itu hanya praduga sementara? Lantas mereka ada dihutan mana?”. Pertanyaan itu meluncur begitu saja, aku begitu penasaran dengan apa yang diceritakannya.


“Dengerin dulu ceritanya sampai selesai”. Ujarnya sambil sesekali menikmati rokok yang berada digenggamannya. Pandangannya menerawang jauh seolah kembali ke masa lalu yang dianggapnya sebagai masa sulit seorang anak berusia 10 tahun.


Kemudian, dia melanjutkan ceritanya dengan diawali nafas panjang “..............pas satu waktu, karena sudah putus asa, karena segalanya sudah dilakuin, secara logikanya, ghaibnya, nanya ke semua temen mereka dan benar seperti tadi dikatakan tidak ada hasil apapun. Semuanya jawabannya tidak ada yang mengetahui keberadaan mereka. Mereka benar-benar hilang. Tidak diketahui apapun bahkan sedikitpun tentang mereka. Nanya ke orang yang kami anggap pinter dan mampu juga semua nya enggak ada yang tau, bener-bener enggak tau. Nah udah disitu akhirnya dengan berat hati keluarga semuanya udah bulat dan membuat keputusan terberat, bahwa keluarga dan kami semua menganggap mereka sudah mati karena tidak ada jasad yang ditinggalkan dan tidak ada informasi apapun yang meyakinkan, namun besoknya ketika mau mengadakan doa dan tahlilan, keajaiban tuhan terjadi. Hasil dari segala doa dan usaha hadir. Tiba-tiba saja mereka datang, mereka kembali untuk kami dan tepat berada di depan pintu. Segala rasa bercampur menjadi satu, bahagia, terkejut, terharu, rasa tidak percaya, marah semuanya ada. Bahkan aku sendiri tidak percaya dengan keberadaan mereka. Kami semua menyambut hangat keluarga tercinta kami, mereka pun dengan penuh antusias menceritakan apapun yang mereka alami selama ini, kejadian demi kejadian yang hadir dan yang mereka rasakan, menceritakan tentang betapa sulitnya bertahan hidup selama ini, dimana mereka tinggal, apa saja yang mereka makan, dan bagaimana cara mereka saling menguatkan satu sama lain. Belum lagi usaha dalam mencari jalan keluar dari hutan itu sendiri. Jika enggak salah, daerah selatan itu hutan yang mereka singgahi namun untuk tepatnya akupun tidak mengetahuinya hehee. Dalam keadaan yang sudah sangat putus asa dan sudah tidak bisa untuk mengharapkan apa-apa lagi satu waktu yang tidak diduga, mereka berdua bertemu dengan sesosok orang tua yang berada disebuah gubuk reot di tengah hutan belantara, luarnya gubuk bilik namun di dalamnya siapa menduga itu merupakan sebuah rumah yang begitu bagus, megah dan mewah, dimana segala sesuatu yang dibutuhkan ada didalamnya, pakaian, makanan enak dan apapun semuanya ada. Terlebih itu ada ditengah hutan, masuk akal? Wallahu alam bis showab. Kamu percaya dek, didalamnya terdapat foto dari orang-orang hebat di Indonesia, atau bahkan didunia. Dari mulai foto presiden kita yang pertama, foto raja-raja Jawa hingga foto sosok orang yang dikagumi hampir semua yang mengenalnya. Tidak lupa sang bendera merah putih pun ada menghiasi dinding tersebut.”


Dia kembali menghela nafas panjang dan sesekali menikmati secangkir kopi hitam dihadapannya. Cerita yang benar-benar diluar dugaan, aku kira kisah ini hanya ada di film atau karangan belaka, dan aku tidak menduga jika salah satu saudaraku ini mengalami kisah hebat yang begitu diluar nalar. Maka, keajaiban Tuhan mana yang kamu dustakan? Allahu Akbar !!!!.



Didalam gubuk tersebut, orang tua itupun berkata, “.....jug geura baralik anjeun, geus waktu na anjeun balik, sabab keluarga anjeun geus nganggap anjeun teh paeh, jug bral lumampah balik ayeuna oge ulah di engke keun,!!


Kemudian, kakakku menjawab “.....ari bapak saleresna saha, ari kolot abdi aya dimana?”. Dengan bijak orangtua itu menjawab “....engke oge anjeun terang jang, ke oge anjeun pendak, tuh kolot anjeun mah aya di kulon jug geura teangan, yeuh cirina...” sambil menyerahkan satu buah keris kecil, disusul ucapan selanjutnya yang pasti menggetarkan hati siapapun dikeadaan seperti itu. “......Jug tah geura dalahar heula, sagala na kumplit, bakakak, buah-buahan , minumna sok dahar saaya-aya”. Semuanya ada kumplit, disitu mereka ayah dan kakak menangis sejadinya, tak henti mengucap syukur dan menikmati makanan yang ada dan yang telah disediakan disana. Betapa bahagianya mereka saat itu. Setelah selesai makan, orang tua itu kemudian berkata “......geus ayeuna mah jug baralik, tah ongkos na bapak oge nyaho aranjeun teh teu boga ongkos keur mulang, tuh tuturkeun jalan itu ke anjeun bakal pinanggih sareng jalan balik...”. Keajaiban Tuhan uang itu asli bukan uang ghaib ataupun daun,100% asli uang yang dipakai untuk kebutuhan kita sehari-hari.


Mereka tidak tau lagi harus berkata apa, tidak tau harus melakukan apa selalin bersyukur dan mengucap terimakasih, akhirnya sebelum pamit pulang mereka berdua sungkem mengucap banyak terima kasih sekaligus pamit pulang.


Langkah kaki yang mereka gerakan belum jauh, namun  seperti yang sudah kita duga  sebelumnya, gubuk itu sudah tiada saat mereka menoleh ke belakang. Tidak ada apapun disana selain pepohonan besar layaknya pohon yang berada di tengah hutan belantara. Melihat hal tersebutpun mereka tidak memperdulikan lagi, karena apa yang dipikirkan dan juga apa yang menjadi keinginan terbesar mereka adalah mereka harus pulang. Saat itu juga. 

Tidak cukup disitu saja perjuangan keduanya untuk mencapai rumah, dengan tampilan yang sudah tidak dapat dideskripsikan lagi di sepanjang perjalanan yang mereka lalui mereka di anggap gembel, diejek hampir semua orang dan dikira sebagai “Orang gila”. Betapa beratnya perjalanan yang mereka lalui itu.  Namun lagi-lagi kuasa Allah tidak layak untuk diragukan, terbukti perjalanan mereka dari hutan kerumah tidak dibutuhkan waktu lama. Hingga tiba saatnya merekapun tiba kembali ke rumah. 

"Dek, Kakaku adalah sosok orang yang selalu mendampingi ayah kemanapun pergi termasuk dalam bisnis ini. Dan aku bangga pada mereka berdua.”


“Aku begitu terharu dan bangga dengan kisah yang begitu menginspirasi. Sertakan Tuhan dalam setiap langkah, maka kamu tidak akan tersesat. Dan nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan.. ah aku beruntung bisa mengetahui kisah hebat seperti ini..” jawabku.


“Iya, makanya setiap orang itu memiliki perjalanan hidup yang berbeda. Maka jangan banyak mengeluh, perbanyaklah bersyukur, itu hanya segelintir kisah dari jutaan kisah yang ada. Nanti aku ceritakan lagi kisah-kisah hebat yang mungkin kamu perlu ketahui..”


“Terimakasih kamu sudah mau menceritakan kisah ini, semoga kita semua selalu senantiasa bersyukur dan menjadi orang-orang yang berguna bagi siapapun..”


Dia hanya tersenyum. Senyum yang penuh arti dan makna. Ya, aku paham. Jalani semua prosesnya nikmati maka kamu akan mendapatkan semuanya. Semua hal yang layak kamu miliki.








Talaga

Pertengahan Maret 2018


Mind game Mind game Reviewed by Silva_ on 9:19:00 am Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.