Hai namaku kencana. Kata ibuku, kencana berarti
emas. Kata ayahku kencana berarti suatu kebanggaan. Sering dipakai raja-raja
terdahulu, dan bahkan hingga kini masih sangat dijaga keasliannya. Kencana, ya
itu namaku. Katanya, banyak orang yang bahagia ketika melihatku, sifatku yang
ceria dan memiliki sejuta manfaat layaknya emas sungguhan. Orang-orang
mencintaiku, mencariku, bahkan membutuhkanku. Aku lahir di hari minggu, yang
menurut kepercayaanku dihari kelahiran yang seperti itu berarti sama dengan
kelahiran mega, aku senang berada diatas dan disanjung. Sangat pas dengan
namaku bukan?
Oh iya, usiaku kini menginjak 22 tahun, dan itu
baru saja kuinjak beberapa hari kemarin.
Ada banyak hal yang kulewati sepanjang usiaku. Hal-hal
yang menjadikanku semakin menjadi pribadi yang kuat menurutku. Aku bahkan mampu
menyembunyikan satu buah kutu agar tak terlihat oleh siapapun. Keren bukan?
Aku anak pertama dari dua bersaudari, yah itu
karena adikku seorang perempuan yang sangat jauh berbeda denganku. Namanya putri.
Sepertinya orangtuaku menganggap kami adalah aset kerajaan kecil mereka,
sehingga aku harus mencari suami dengan nama yang indah agar serasi dengan
nama-nama kami hahahaaa..
Aku dan adikku dilahirkan dengan jarak yang tidak
jauh berbeda, hanya berjarak 8 tahun saja. Kami dekat tapi jarak tidak begitu
dekat, setidaknya kami masih berada disatu provinsi.
Aku terbiasa dengan kesendirian. Duniaku adalah
diriku. Namun aku tidak suka akan “sepi”. Aku selalu ingin ramai, layaknya emas
yang selalu dikerumuni siapapun, tidak peduli akan usia, jabatan, bahkan harta.
Aku menyilaukan setiap mata yang memandang, dengan
tingkah konyolku yang terkadang membuat orang sekitarku merasa sebal.
Kamu tau?
Saat ini aku sangat beruntung dikelilingi banyak
orang yang aku sayang, aku harap emas tidak punah dan tidak langka sehingga
mereka tetap ada bersamaku.
Mereka seringkali menasihati bahkan memarahiku. Ada
empat orang yang paling tau segalanya. Mereka orang-orang yang luar biasa, aku
banyak belajar dari kehidupannya. Usia kami tidak terpaut jauh hanya berbeda
2-3 tahun saja.
Aku baru mengenal mereka, namun ini melebihi
kedekatan dengan orang yang bertahun-tahun bersama. Aku menemukan kehangatan
disana, aku semakin beersinar meski keberadaanku semakin langka dan mungkin
sebentar lagi aku akan hilang.
Saat ini pasti mereka sedang mengutuki diri mereka sendiri karena kebodohannya melupakan suatu hal penting. Tapi itu bukan sepenuhnya kesalahan mereka, ini hanya satu dari
sejuta kemampuanku yang aku banggakan. Bukankah sudah kukatakan aku pandai
menyembunyikan sesuatu bahkan itu hanyalah berupa seekor kutu?.
Masuklah, duduk bersamaku. Akan kuceritakan apapun
yang kamu ingin ketahui. Namun, jangan seperti kawanku. Mereka selalu saja
geram dan memarahiku.
Ini kisahku, kisah hidupku.
Asmara, keluarga, sahabat, semuanya ada.
Bermainlah di duniaku.
Aku kencana. Kelahiran Maret 22 tahun silam. Aku terjebak
kepastian. Ini ceritaku. Masuklah dan jadilah aku untuk beberapa waktu.
To be continue
Terjebak kepastian [1]
Reviewed by Silva_
on
8:03:00 am
Rating:
No comments:
Post a Comment