P E T A K A

"nak, ibu tau kalian sudah tau apa yang terjadi, ibu benar benar minta maaf, ibu malu kenapa anak ibu nay bisa sekhilaf itu..
Tiga hari selepas pergi berkemah bersama kalian, pada malam harinya tiba tiba nay mengeluh sakit..
Keringat dingin membanjiri seluruh tubuhnya..
Dia terus merintih, menangis, mengaduh..
Sontak itu membuat ibu panik, terlebih nay punya penyakit magh kronis sebelumnya. Kalian juga ingat pasti bahwa nay pernah dirawat selama 3 bulan lebih karena ini, singkat cerita ibu paksa dan bawa nay ke rumah sakit. Begitu tiba di UGD, dokter yang menangani menyarankan ibu untuk segera ke unit kandungan, mereka mengatakan bahwa nay akan segera melahirkan..
Nak, kalian tau bagaimana perasaan ibu? Sakit nak.. Bagai tak bernyawa, lemas sebadan badan..
Bagaimana mungkin, selama kehamilan nay selalu bersama ibu, tak ada tanda tanda kehamilan sedikitpun
3 bulan pertama dia terus menerus minum obat magh dari sana sini..
Badannya tetap kurus, perutnyapun tidak seperti orang yang mengandung..
Nak, disisi lain ibu merasa segalanya telah berakhir, emosi ibu ada diubun ubun, namun ibu menengok kembali pada nay, pada anak ibu bagaimana raut ketakutan terpancar diwajah sakitnya, bagaimana nurani seorang ibu terusik, ibu memutuskan untuk menyelamatkan keduanya. Hanya itu yang terpikir, persetan dengan harga diri ibu..
Waktu hampir menunjukkan subuh, dan bayi harus di vakum agar bisa keluar.. Ibu memohon, menangis, dan mengikhlaskan apa yang terjadi tepat sesaat setelah adzan subuh berkumandang
Alhamdulillah doa ibu didengar, anak itu lahir dengan selamat tanpa ada cacat sedikitpun.
Anak yang sehat, anak yang tak berdosa.
Ibu termangu melihat anak itu nak, rasa tak percaya masih hinggap dalam diri ibu..
Ibu mencoba tetap tenang dan kuat, ibu bertanya kepada nay siapa pelakunya, ibu bertanya dengan menahan segala amarah yang ada nak.. " bu Desi nampak menyeka air mata yang terus bercucuran.. Kami yang mendengarkan hanya mampu terdiam dan menundukkan kepala tak tau harus berkata apa..
"nak, cukuplah nay yang gagal. Cukuplah dia yang menghancurkan kehormatan diri dan keluarganya, jangan sampai kalian mengalami atau bahkan berada Dijalan yang sama. Naudzubillah, tsumma naudzubillah..
Lihat nak, anak ini sangat mirip dengan nay, bahkan seperti duplikat dan mengulang kembali cerita saat nay bersama ibu. " ibu menyodorkan selembar foto bayi nay yang begitu mirip dengan bayi yang ada dihadapan kami.
"3 bulan sudah usia anak ini dan selama itu pula ibu merasa gila setiap melihatnya.. Ibu masih tidak percaya nak,  nay yang ibu urus sejak usia 6 bulan, nay yang ibu besarkan, nay yang ibu cintai memberikan balasan yang seperti ini..
Hati ibu sakit..
Terlebih laki laki sialan itu tidak mau bertanggung jawab, ayah nay pun sudah memutuskan untuk tidak mengakui nay sebagai putrinya Lagi. Hidup nay sudah hancur berantakan nak.. Belum lagi gunjingan dari tetangga dan teman teman nay..
Ya allah, hukum alam lebih kejam nak lebih kejam dari apapun..
Pada akhirnya, anak kecil tidak berdosa ini akan diadopsi oleh tantenya persis seperti nay sejak kecil yang ditinggal pergi oleh ibunya.
Nay akan meneruskan hidupnya seolah tidak ada apa apa, dan anaknya akan menjadi keponakannya sendiri..
Ibu tidak tau lagi harus bagaimana nak, maafkan kami, maafkan nay.. " tangisannya semakin pecah, mengingat kembali hal yang selama ini dipendamnya.

Kesalaham selalu memiliki hukuman dan resiko.

Dan kasus ini cukup membuat kami bergidik ngeri dan terpaku dalam lamunan masing masing.

Nak..
Kamu tidak berdosa, yang berdosa itu orangtuamu.
Sehatlah, dan tumbuhlah jadi anak yang bisa memuliakan orang sekitarmu.

P E T A K A P E T A K A Reviewed by Silva_ on 6:35:00 am Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.