Ceritakita - Aku tidak mengenal siapa kamu sebelumnya. Aku tidak
tau bagaimana kisah hidupmu, aku tidak tau dimana rumahmu dan aku tidak
mengetahui apapun tentangmu. Yang aku tau kamu sedang membenciku. Kamu memiliki
rasa cemburu yang begitu besar.
Jika ada kesempatan aku ingin menemuimu, ngobrol
kesana kemari ya itung-itung sebagai awal perkenalan kita bisa jadi.
Bagaimana ya aku memanggilmu? Mba saja ya.
Hai mba, karena sudah waktunya mungkin aku tau ada
perasaan yang tidak biasa untukku.
Mba, bukankah sebelumnya kita pernah saling
bertemu ya meskipun hanya sejenak.
Sekali lagi, ini bukan kuasaku jika masmu itu tidak lagi milikmu. Tapi tahukah kamu mba? Masmu juga bukan milikku. Jadi jika kamu cemburu dan marah padaku, jelas kamu salah sasaran. Dan itu hanya menyakiti hatimu saja. Aku tidak ingin itu terjadi, aku pun sama sepertimu. Seorang perempuan.
Sekali lagi, ini bukan kuasaku jika masmu itu tidak lagi milikmu. Tapi tahukah kamu mba? Masmu juga bukan milikku. Jadi jika kamu cemburu dan marah padaku, jelas kamu salah sasaran. Dan itu hanya menyakiti hatimu saja. Aku tidak ingin itu terjadi, aku pun sama sepertimu. Seorang perempuan.
Mba, aku memang mengenal masmu itu. Terkadang suka
ada segerintil cerita tentangmu yang masih ada dalam ingatannya. Bagaimana dia
takut untuk menyakitimu, bagaimana dia sangat memikirkanmu, menjaga perasaanmu dan
itu dia ceritakan padaku mba.
Aku hanya sebagai penengah disini, sebagai pihak
netral. Sama seperti yang kulakukan padamu beberapa waktu kebelakang. Aku memberikan
apa yang aku tau, semata-mata agar tidak ada kesalah pahaman dan kebencian yang
mendalam.
Baik-baiklah kalian berdua.
Permasalahan dalam hubungan itu wajar, namun
kecurigaan dan pikiran yang terlalu jauh hanya akan semakin merusaknya.
Aku tau dalam kurun waktu yang dekat kalian akan
bersama lagi seperti biasanya, bahkan mungkin kali ini dia akan mendengar
saranku untuk segera datang ke walimu dan memintamu untuk menjadi istrinya
seperti yang selalu kamu utarakan padaku itu loh mba.
Aku berdoa untuk kebahagiaan kalian.
Meskipun aku tidak mengenalmu, meskipun aku tidak
mengetahui siapa kamu. Tapi aku mengerti dengan apa yang kamu rasakan dan
memaklumi tindakan yang kamu tunjukkan.
Maaf mba, jika aku hanya menjadi luka untukmu. Mungkin
diluar sana ada orang-orang yang membenciku sehingga memberikan informasi yang
asal dan menyakitimu, namun sungguh aku tidak mengambil masmu, dan masmu bukan
milikku. Tidak ada apa-apa diantara kami. Itu semua terbukti dari bagaimana dia
sakit karena terus memikirkanmu, memikirkan sikap dan langkah yang harus
diambil hanya agar perasaanmu baik-baik saja .
Jadi, kapan kita bisa mengobrol santai sambil
ngopi? Apakah aku harus menunggu undangan dari kalian berdua dulu?
Untukmu perempuan yang hatinya tengah berduka
Reviewed by Silva_
on
9:48:00 am
Rating:
No comments:
Post a Comment