Enam


“Aku tau ini tidak sopan, tapi aku ingin bertemu kamu Kirana. Aku tidak tau waktu yang pas itu kapan, kamu tidak pernah menggubris apapun yang aku tunjukkan. Ada banyak hal yang ingin aku sampaikan. Ada banyak hal yang ingin dibicarakan, ijinkan aku masuk sayang. Lihatlah aku disini, rasakan kehadiranku”.

Ceritakita - Sepasang tangan dingin perlahan mengusap kepalaku perlahan, terasa dingin sekali. Tangan itu beralih menyentuh pipiku, mengusapnya cukup lama, kemudian menggenggam lenganku dengan erat.

“Kirana, kirana, ijinkan aku masuk kirana. Bukalah matamu dan lihatlah aku, aku dihadapanmu..”

Aku mencoba memberanikan membuka mataku, perlahan sekali... dan kulihat sosok itu, sosok tanpa wajah sedang menggenggam tanganku, tangan yang kecil, kering dan dingin, dia duduk disamping tempat tidurku. Wajah kami berhadapan. Rambutnya diikat kebelakang, sesak menyeruak saat mataku benar-benar terbuka lebar, cahaya yang temaram dan samar, aku ingin bertanya siapa dia, apa maunya, namun tak ada yang dapat kuucapkan selain perasaan sesak karena kehabisan oksigen.


“Kirana, ternyata ini masih belum waktunya untukku menampakkan diri dihadapanmu, aku sangat ingin kamu mengenalku Kirana, aku minta maaf telah mengganggu tidurmu, sekarang bangunlah kirana, bangun dari tidurmu”

Aku benar-benar terbangun dan bingung dengan kejadian ini, cahaya temaram tadi hilang begitu saja, disini sangat terang dan tidak ada siapapun, meski masih kurasa ada yang menggenggam lengan ini.

Apakah tadi itu mimpi? Kenapa nyata sekali. Kamu siapa?
Bagaimana caranya agar kita dapat bertemu dan kamu bisa berbicara apa yang ingin kamu bicarakan?

Rasanya aku mengenali sosokmu, kamu adalah sosok yang berdiri tepat ketika kakekku dinyatakan meninggal, kamu berdiri dihadapanku dengan mata yang begitu terang menyala, dengan rambut yang diikat kebelakang, disana pun kamu hanya memandangiku tanpa berkata apapun, dan itu terjadi 10 tahun yang lalu.

Aku yakin kamu sering sekali ada disini, menghampiriku dalam setiap tidur, sekedar menyapa atau bahkan menyentuh rambutku. 

Sebenarnya siapa kamu? Aku tau kamu selama ini ada mengikutiku. Entah itu sekedar memantau, menemani atau apapun itu.

Siapa kamu? Yang semakin kemari ingatan tentang bayang wajahmu semakin jelas, ada apa?

Apa yang ingin kamu sampaikan?



Enam Enam Reviewed by Silva_ on 3:11:00 pm Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.