Hai, selamat pagi mas..
Terimakasih
untuk keberanian mas memintaku pada mereka, atas keinginan untuk menjadikanku
istri dan ibu dari anak-anakmu kelak..
Untuk segala bentuk tanggungjawab dan kewajiban yang akan dipikul dan berpindah
tangan padamu,
Mas,
Ini bukan kali pertama ada sosok yang menjanjikan untuk hidup bersama..
Ini bukan kali pertama ada sosok yang memintaku pada orangtuaku..
Ini bukan kali pertama ada sosok yang memintaku pada orangtuaku..
Mas,
Kamu benar, kita tidak perlu saling mengenal untuk menuju jannahnya, ikrar saja
maka perkenalan akan berjalan sebagaimana mestinya, hanya saja tidak semudah
itu.
Dengan
segala hal yang telah dilalui masing - masing dari kita, perkenalan itu perlu
untuk mengetahui siapa kamu dan siapa aku meski sekilas, mengetahui bagaimana
keluargamu dan keluargaku, mengetahui segala hal yang patut diketahui bersama..
Kamu
juga benar, jika rasa cinta bisa hadir seiring kebersamaan yang dibina,
Aku
juga sepakat dengan ungkapan jika semua ini diniatkan atas nama ibadah,
melaksanakan kewajiban kita dari apa yang diyakini..
Mas,
kamu dan aku hanya manusia yang mampu berencana, namun segala ketentuan sudah
tertulis jauh sebelum kita ada,
Jika
ada istilah untuk mengubah nasib menurutku kita bahkan tidak tau nasib kita
seperti apa, kita hanya menjalani dan berusaha semampu kita..
Mas,
Seandainya jika benar kamu orang yang terakhir tuhan kirim untuk sampai pada pernikahan, semoga kamu mampu menjadi panutan, semoga kamu mampu menjadi tumpuan,
Mampu
mengangkat derajat dan menjaga kehormatan..
Terlebih
mampu membawa kepada kebaikan atas ridhoNya..
Mas,
Kali ini aku pasrahkan segala keputusan pada kedua orangtuaku,
Jika iya maka selesailah, namun jika tidak semoga tidak ada kebencian yang
tertanam walau sebesar kutu.
...
Untukmu laki-laki yang memintaku pada orangtuaku...
Reviewed by Silva_
on
8:27:00 am
Rating:
No comments:
Post a Comment