Annoying

Pagi ini kujalani aktifitas seperti biasanya, bahkan malam tadi malam terenak setelah malam malam panjang penuh kegelisahan, yeah akhir akhir ini malamku seringkali diisi mimpi buruk, jikapun tidak maka tiap beberapa jam aku terbangun duduk sedih sendiri, dan malam tadi baru lagi kurasakan tidur pulas dengan mimpi yang tidak kuingat sama sekali..
07.00 wib
Aku berangkat kerja
Baru juga ku sampaikan salam, aku langsung mendapatkan teguran.
"kamu kenal sari?" bentaknya.
"ya" jawabku
"kamu tau dia sudah buat kekacauan? " tanyanya dengan nada yang masih tinggi
"tidak, aku hanya mengenalnya dan tidak tau masalah apapun tentang dia. "
"kalian berteman, mana mungkin tidak tau apa apa" ujarnya sinis
"lantas jika kami berteman apa aku harus tau segala tentangnya? "
"kamu tau apa yang terjadi kemarin? " dia berdiri dan bertanya penuh selidik dihadapan rekan kerja yang lain, tidak ada wajah manis disana semuanya tertawa sinis.  Menyakitkan pagiku hancur seketika
"ada masalah apa? "tanyaku yang bahkan belum duduk sama sekali.
"gara gara kalian, program pemerintah untuk daerah selatan dipending! "
"gara gara kalian maksudnya? "
"iya gara gara temanmu itu, yang so tau yang mengeluh ke dinas pusat dan bercerita bahwa rekannya yang bekerja dikantor ini sudah bertahun tahun diperlakukan tidak layak, kepala dinas langsung marah dan meng cancel semua agenda untuk wilayah selatan dan semua orang diwilayah kita membenci kamu, andai kemarin kamu datang da menemui orang dikantor cabang kamu habis hari itu juga namun kamu beruntung hanya saya dan kepala kantor ini yang kena teguran dan amukan dari semuanya,  dan siang ini kamu yang akan kena. Silahkan pertanggungjawabkan"
"tunggu tunggu, apa ini tidak keterlaluan? Saya bahkan tidak tau menau mengapa saya harus kekantor dan siapa yang harus saya temui. Apalagi orang dinas? Saya juga tau diri saya siapa, lantas untuk apa saya melakukan semua itu.  Jika memang siang ini akan dirapatkan silahkan saya akan menjawab semua yang saya tau dan jelas tidak ada kaitannya dengan masalah yang menimpa bapak sekalian dihari kemarin. " mukaku mulai merah padam menjawab dan menerima tudingan konyol ini
Tiba tiba seorang ibu menarikku "kamu itu cuma pegawe honor, p*s aja gak ada yang berani macam macam,  kamu tau akibatnya kamu begini malah semakin tidak akan diperhatikan sama sekali. "
"maaf bu, saya tidak merasa melakukan kesalahan apapun, sekali lagi saya tegaskan saya cukup tau diri. Maka jika saya harus menjelaskan, saya akan jelaskan dirapat siang nanti"
Aku berbalik meninggalkannya dan duduk dikursiku.
Ya, aku memang pegawai honorer yang bahkan tidak diakui sama sekali. Lima tahun disana dengan upah hanya seratus ribu rupiah dan jam kerja sama dengan yang lainnya.
Aku tau sari, dua hari sebelumnya dia bertanya kepadaku tentang posisiku dikantor, dan aku tidak menyangka jika obrolan kami tembus kepada para pejabat penting, tepatnya sari yang melaporkan itu.
Kedua bapak yang mendapat teguran memang figur penting yang mengayomi semua karyawannya. Terutama orang yang sedari tadi menanyaiku dengan sinis
Wajar jika dia sinis, karena memang dia tidak pernah memberikan hakku sama sekali, dengan beragam harapan yang diberikannya aku hanya mampu terdiam bahkan manut pada aturan yang ada dikantor
Aku tak banyak menuntut, bahkan jika ada yang tak dipahami aku bertanya langsung pada mereka lantas jikapun namaku hancur aku tertawa kecut
Kenapa?
Kalian bahkan tidak mengenalku, dan aku bahkan tidak mengenal kalian
Lantas bagaimana aku menghancurkan rezeki pekerja lain diwilayah selatan, ini bentuk intimidasi kah?
Hey aku sudah cukup menderita belum puaskah?
Waktu terus berjalan, aku menunggu untuk rapat dinas
Point demi point telah disampaikan sampai pada sindiran halus tentang apa yang pagi tadi diributkan,
"maaf pa, kami memang pernah berbicara dan itu pertanyaan biasa menurut saya, ketika seorang teman yang berjuang bersama dan dia lebih dulu mendapatkan penghargaan pemerintah, dia bertanya pada saya.  Bagaimana nasib saya dikantor? Apakah saya sudah terdaftar? Saya hanya menjawab seadanya, tidak bisa mengada ngada, karena memang saya tidak terdaftar meski saya berada disini selama lima tahun. Dia hanya merasa prihatin dan obrolan cukup sampai disitu. Lantas bagaimana bisa obrolan kami jadi ditambahkan dengan bahkan obrolan yang dimasalahkan itu tidak ada, dan sampai kepada dinas terkait bahkan menghambat rezeki orang lain yang saya sendiri tidak tau menau adanya hal seperti itu. Terlebih lagi saya tidak tau orang orang yang ada dikantor cabang maupun dinas, saya hanya berada dilingkup sini saja, bahkan jika ada yang saya tidak tau saya langsung menanyakannya pada bapak ibu sekalian. "
"tapi nama kamu yang ada, bahkan karena kamu kepala dinas sampai marah dan mengcancel semuanya, dan kami sudah berikan alasan kenapa kamu tidak bisa terdaftar"
"iya saya mengerti akan hal itu, makanya saya tidak pernah menuntut apapun.  Sehingga ketika ada masalah ini saya tidak bisa diam saja"
"keadaan kamu seperti itu semakin tidak akan diperhatikan siapapun, sekalipun kinerja kamu bagus dan terpakai"
Aku diam, orang orang ini tidak mau kalah, mereka tetap menyalahkanku atas kesalahan yang bahkan tidak kuperbuat sama sekali
,dalam hati ada rasa senang karena ada hal seseorang yang memperjuangkan diam diam, meskipun pada akhirnya mencoreng nama baikku sendiri namun tidak apa apa, rezeki sudah ada yang mengatur meskipun aku tidak bekerja disana lagi,  ya kukira ini hari terakhirku disini ternyata tidak
Dari hari ini kulihat tidak ada wajah tulus disana, bapak ibu yang terhormat tidak menunjukkan kelas yang biasanya mereka tampilkan, mereka hari ini menampilkan siapa diri mereka sebenarnya.
Meski usia jauh sekali bahkan daripada rekan kerja lebih pantas disebut orangtuaku sendiri namun mereka tidak menunjukkan sikap sebagaimana orangtua itu sendiri
Sinis, puas, senyum dan tawa mengejek, belum lagi tatapan itu uuuuh gemas
Ya, saya satu satunya pegawai honor disana bahkan daripada pegawai lebih tepat sebagai pelengkap penderita.
Betapa picik dan liciknya karangan yang kalian buat pa bu, betapa kalian mempermainkan pegawai kecil sepertiku,
Setelah rapat selesai, aku menghubungi sari, kutanyakan kebenaran dari apa yang dimasalahkan
Benar saja, sari bahkan tidak melakukan apa yang mereka katakan.
Dia bahkan sangat terkejut mendengar semua itu, jadi permainan siapa ini?
Dari awal aku tidak takut karena memang tidak melakukan kesalahan apapun,
Aku terluka, lagi dan lagi. 


Namun begitu sulit melangkahkan kaki keluar dari neraka terkutuk itu.
Bukankah kalian memiliki anak seumuran denganku? Yang tiap kali kalian banggakan? Lantas bagaimana dengan orangtuaku? Apakah aku tidak mampu sama sekali membanggakannya? Apakah lagi lagi aku mengecewakan mereka?
Hatiku sakit, sangat sakit
Aku bahkan belum mampu berdiri setelah segala hal yang terjadi namun dihantam dan dihantam lagi
Berlebihan?
Hey kita punya porsi berbeda dalam menerima semuanya bukan?








Hari ke 26 dibulan oktober
Annoying Annoying Reviewed by Silva_ on 6:17:00 pm Rating: 5

2 comments:

Anonymous said...

Bersabarlah kuat lah seperti karang,dan bertahanlah seperti gunung tinggi

Silva_ said...

Nuhun ..😊

Powered by Blogger.